1/15/2020

1. Apakah Tuhan sejati yang menciptakan surga dan bumi dan segala sesuatunya ada satu atau tiga?

XVI. Apakah Tuhan Tiga Pribadi atau Satu Tuhan yang Sejati?

Satu Tuhan, Firman Tuhan, Mengenal Tuhan,

Kesaksian Akhir Zaman  - 1. Apakah Tuhan sejati yang menciptakan surga dan bumi dan segala sesuatunya ada satu atau tiga?
Ayat Alkitab untuk Referensi:
"Filipus berkata kepada-Nya, Tuhan, tunjukkan kepada kami Bapa itu, dan itu cukup untuk kami. Yesus berkata kepadanya, Aku sudah begitu lama bersamamu, tetapi engkau belum mengenal Aku, Filipus? Ia yang sudah melihat Aku sudah melihat Bapa; lalu bagaimana engkau berkata, tunjukkan kepada kami Bapa itu? Tidakkah engkau percaya bahwa Aku ada di dalam Bapa, dan Bapa ada di dalam Aku? Firman yang Aku katakan kepadamu bukanlah Kukatakan dari diri-Ku sendiri: tetapi Bapa yang ada di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan itu" (Yohanes 14:8-10).
"Aku dan Bapaku adalah satu" (Yohanes 10:30).
Firman Tuhan yang Relevan:
Tuhan adalah Pribadi yang berkuasa atas segala sesuatu, dan yang menyelenggarakan segala sesuatu. Dia menciptakan segala sesuatu yang ada, Dia menyelenggarakan segala sesuatu yang ada, dan Dia juga berkuasa atas segala sesuatu yang ada dan merupakan penyedia bagi segala sesuatu yang ada. Inilah status Tuhan, dan identitas Tuhan. Bagi segala sesuatu dan semua yang ada, identitas sejati dari Tuhan adalah Sang Pencipta, dan Penguasa atas segala sesuatu. Demikianlah identitas yang dimiliki oleh Tuhan, dan Dia unik di antara segala sesuatu. Tidak satu pun dari makhluk ciptaan Tuhan—apakah mereka berada di antara umat manusia, atau di dunia roh—dapat menggunakan cara atau alasan apa pun untuk berkedok sebagai Tuhan atau menggantikan identitas dan status Tuhan, karena hanya ada satu di antara segala sesuatu yang memiliki identitas, kekuasaan, otoritas, dan kemampuan untuk berkuasa atas segala sesuatu: Tuhan kita yang unik itu sendiri.
Dikutip dari "Tuhan itu Sendiri, Tuhan yang Unik X"
dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Hanya ada satu Tuhan, hanya satu pribadi dalam Tuhan ini, dan hanya satu Roh Tuhan, sama seperti yang tertulis dalam Alkitab bahwa "hanya ada satu Roh Kudus dan hanya satu Tuhan." Terlepas dari apakah Bapa dan Anak yang engkau katakan ada, bagaimanapun hanya ada satu Tuhan, dan substansi Bapa, Anak, dan Roh Kudus yang engkau sekalian percayai adalah substansi Roh Kudus. Dengan kata lain, Tuhan adalah Roh, tetapi Dia mampu menjadi manusia dan hidup di antara manusia, serta berada di atas segalanya. Roh-Nya mencakup segalanya dan maha hadir. Dia bisa secara bersamaan menjadi manusia dan di seluruh alam semesta. Karena semua orang mengatakan bahwa Tuhan adalah satu-satunya Tuhan yang benar, maka ada satu Tuhan, yang tidak dapat dibagi oleh siapa pun! Tuhan hanyalah satu Roh, dan hanya satu pribadi; dan itu adalah Roh Tuhan.
Dikutip dari "Apakah Tritunggal Itu Ada?"
dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Masih ada orang yang berkata: "Bukankah Tuhan secara tegas menyatakan bahwa Yesus adalah Anak-Nya yang terkasih?" Yesus adalah Anak Tuhan yang terkasih, yang kepadanya Dia berkenan—ini tentu diucapkan oleh Tuhan Sendiri. Itu adalah Tuhan yang memberi kesaksian tentang diri-Nya, tetapi hanya dari perspektif yang berbeda, yaitu perspektif Roh di surga yang memberikan kesaksian mengenai inkarnasi-Nya sendiri. Yesus adalah inkarnasi-Nya, bukan Anak-Nya di surga. Apakah engkau paham? Bukankah perkataan Yesus, "Aku ada di dalam Bapa, dan Bapa ada di dalam Aku," menunjukkan bahwa Mereka adalah satu Roh? Dan bukankah karena inkarnasilah Mereka dipisahkan di antara langit dan bumi? Kenyataannya, Mereka tetap satu; bagaimanapun, itu hanyalah Tuhan yang bersaksi mengenai diri-Nya. Karena perubahan zaman, tuntutan pekerjaan, dan tahap yang berbeda dalam rencana pengelolaan-Nya, nama yang digunakan manusia untuk memanggil-Nya juga berbeda. Ketika Dia datang untuk melaksanakan tahap pertama pekerjaan, Dia hanya bisa disebut Yahweh, gembala orang Israel. Pada tahap kedua, Tuhan yang berinkarnasi hanya bisa disebut Tuhan, dan Kristus. Tetapi pada waktu itu, Roh di surga hanya menyatakan bahwa Dia adalah Anak Tuhan yang terkasih, dan tidak menyebutkan bahwa Dia adalah satu-satunya Anak Tuhan. Ini tidak terjadi. Bagaimana mungkin Tuhan memiliki anak tunggal? Maka apakah Tuhan tidak akan menjadi manusia? Karena Dia adalah inkarnasi, Dia disebut Anak Tuhan yang terkasih, dan, dari sini, muncullah hubungan antara Bapa dan Anak. Itu hanya karena pemisahan antara langit dan bumi. Yesus berdoa dari sudut pandang manusia. Karena Dia telah menjelma menjadi manusia normal, maka Dia berkata dari perspektif manusia: "Jasmani-Ku adalah jasmani makhluk ciptaan. Karena Aku menjelma menjadi manusia untuk datang ke bumi ini, Aku sangat jauh sekali dari surga." Karena alasan ini, Dia hanya bisa berdoa kepada Tuhan Sang Bapa dari perspektif manusia. Ini adalah tugas-Nya, dan tugas yang harus diberikan kepada Roh Tuhan yang berinkarnasi. Tidak dapat dikatakan bahwa Dia bukan Tuhan hanya karena Dia berdoa kepada Bapa dari perspektif manusia. Meskipun Dia disebut Anak Tuhan yang terkasih, Dia tetap Tuhan Sendiri, karena Dia adalah inkarnasi dari Roh, dan substansi-Nya tetaplah Roh.
Dikutip dari "Apakah Tritunggal Itu Ada?"
dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Ini mungkin mengingatkan sebagian besar orang akan firman Tuhan dari Kejadian: "Hendaklah kita menjadikan manusia sesuai rupa Kita, menurut gambar Kita." Mengingat bahwa Tuhan berfirman mari "kita" membuat manusia menurut gambar "kita", maka "kita" menunjukkan dua pribadi atau lebih; karena Dia mengatakan "kita," maka ada lebih dari satu Tuhan. Dengan cara ini, manusia mulai berpikir abstrak mengenai beberapa pribadi yang berbeda, dan dari kata-kata ini muncul gagasan tentang Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Lalu, seperti apakah Bapa? Seperti apakah Anak? Dan seperti apakah Roh Kudus? Mungkinkah manusia hari ini dibuat menurut gambar satu pribadi yang digabungkan dari tiga pribadi? Lalu apakah gambar manusia itu seperti gambar Bapa, Anak, atau Roh Kudus? Menurut gambar siapakah manusia dari ketiga pribadi Tuhan itu? Gagasan manusia ini jelas tidak benar dan tidak masuk akal! Gagasan ini hanya dapat membagi satu Tuhan menjadi beberapa Tuhan. Pada saat Musa menulis Kejadian, itu adalah masa setelah manusia diciptakan setelah penciptaan dunia. Pada mulanya, ketika dunia dimulai, Musa tidak ada. Dan lama sesudahnya, barulah Musa menulis Alkitab, jadi bagaimana mungkin dia tahu apa yang dikatakan Tuhan di surga? Dia tidak tahu sama sekali tentang bagaimana Tuhan menciptakan dunia. Dalam Perjanjian Lama pada Alkitab, tidak disebutkan tentang Bapa, Anak, dan Roh Kudus, yang disebut hanya satu Tuhan yang benar, Yahweh, yang melaksanakan pekerjaan-Nya di Israel. Dia disebut dengan nama yang berbeda seiring berubahnya zaman, tetapi ini tidak dapat membuktikan bahwa setiap nama merujuk pada pribadi yang berbeda. Jika demikian, bukankah akan ada pribadi yang tak terhitung jumlahnya dalam Tuhan? Apa yang tertulis di Perjanjian Lama adalah pekerjaan Yahweh, suatu tahap pekerjaan Tuhan Sendiri untuk dimulainya Zaman Hukum Taurat. Itu pekerjaan Tuhan, di mana ketika Dia berbicara, terjadilah, dan ketika Dia memerintah, terlaksanalah. Tidak pernah Yahweh mengatakan bahwa Dia adalah Bapa yang datang untuk melakukan pekerjaan, dan Dia juga tidak pernah bernubuat Anak akan datang untuk menebus dosa umat manusia. Ketika tiba zaman Yesus, hanya dikatakan bahwa Tuhan telah menjadi manusia untuk menebus dosa semua umat manusia, tidak dikatakan bahwa Anak yang telah datang. Karena zamannya tidak sama dan pekerjaan yang Tuhan Sendiri lakukan juga berbeda, Dia perlu melaksanakan pekerjaan-Nya di alam yang berbeda. Dengan cara ini, identitas yang diwakili-Nya juga berbeda. Manusia percaya bahwa Yahweh adalah Bapa dari Yesus, tetapi ini sebenarnya tidak diakui oleh Yesus, yang mengatakan: "Kami tidak pernah dibedakan sebagai Bapa dan Anak; Aku dan Bapa di surga adalah satu. Bapa ada di dalam diri-Ku dan Aku ada di dalam diri Bapa; ketika manusia melihat Anak, mereka melihat Bapa surgawi." Ketika semua telah dikatakan, baik itu Bapa atau Anak, Mereka adalah satu Roh, tidak terbagi menjadi beberapa pribadi yang terpisah. Begitu manusia berusaha menjelaskan, masalahnya menjadi rumit dengan gagasan beberapa pribadi yang berbeda, serta hubungan antara Bapa, Anak, dan Roh. Ketika manusia berbicara tentang beberapa pribadi yang terpisah, tidakkah ini mewujudkan Tuhan? Manusia bahkan memeringkat beberapa pribadi tersebut sebagai yang pertama, kedua, dan ketiga; ini semua hanyalah pemahaman manusia, tidak layak jadi rujukan, dan sama sekali tidak realistis! Jika engkau bertanya kepadanya: "Berapa banyak Tuhan yang ada?" dia akan mengatakan bahwa Tuhan adalah Tritunggal yang terdiri atas Bapa, Anak, dan Roh Kudus: satu-satunya Tuhan yang benar. Jika engkau bertanya lagi: "Siapakah Bapa?" dia akan berkata: "Bapa adalah Roh Tuhan di surga; Dia bertanggung jawab atas semua, dan Penguasa surga." "Lalu apakah Yahweh itu Roh?" Dia akan berkata: "Ya!" Jika engkau kemudian bertanya kepadanya, "Siapakah Anak itu?" dia akan mengatakan bahwa tentu saja Yesus adalah Anak. "Lalu bagaimana kisah Yesus? Dari mana Dia datang?" Dia akan berkata: "Yesus dilahirkan oleh Maria melalui pembuahan oleh Roh Kudus." Maka bukankah substansi-Nya adalah Roh juga? Bukankah pekerjaan-Nya juga mewakili Roh Kudus? Yahweh adalah Roh, dan demikian juga substansi Yesus. Sekarang di akhir zaman, jelas bahwa Roh masih bekerja;[a] bagaimana Mereka bisa menjadi beberapa pribadi yang berbeda? Bukankah ini hanya Roh Tuhan yang melakukan pekerjaan Roh dari perspektif yang berbeda? Dengan demikian, tidak ada perbedaan di antara ketiga pribadi itu. Yesus dikandung dari Roh Kudus, dan tentu saja, pekerjaan-Nya pasti adalah pekerjaan Roh Kudus. Pada tahap pertama pekerjaan yang dilakukan oleh Yahweh, Dia tidak menjadi manusia atau menampakkan diri kepada manusia. Jadi, manusia tidak pernah melihat penampakan-Nya. Tidak peduli seberapa hebat dan setinggi apa Dia, Dia tetaplah Roh, Tuhan Sendiri yang pertama kali menciptakan manusia. Yaitu, Dia adalah Roh Tuhan. Ketika Dia berbicara kepada manusia di antara awan, Dia hanyalah Roh. Tidak ada yang menyaksikan penampakan-Nya; hanya di Zaman Kasih Karunia ketika Roh Tuhan menjadi manusia dan berinkarnasi di Yudea, manusia pertama kalinya melihat gambar inkarnasi sebagai orang Yahudi. Perasaan Yahweh tidak bisa diketahui. Namun, Dia dikandung dari Roh Kudus, yaitu dikandung dari Roh Yahweh Sendiri, dan Yesus tetap dilahirkan sebagai perwujudan Roh Tuhan. Yang pertama dilihat manusia adalah Roh Kudus yang turun seperti burung merpati kepada Yesus; itu bukan Roh yang khusus untuk Yesus, melainkan Roh Kudus. Lalu bisakah Roh Yesus dipisahkan dari Roh Kudus? Jika Yesus adalah Yesus, Anak, dan Roh Kudus adalah Roh Kudus, bagaimana mereka bisa menjadi satu? Jika demikian, pekerjaan itu tidak dapat dilaksanakan. Roh di dalam diri Yesus, Roh di surga, dan Roh Yahweh adalah satu. Roh itu dapat disebut Roh Kudus, Roh Tuhan, Roh yang diperkuat tujuh kali lipat, dan Roh yang mencakup semuanya. Roh Tuhan dapat melakukan banyak pekerjaan. Dia mampu menciptakan dunia dan menghancurkannya dengan membanjiri bumi; Dia dapat menebus dosa semua umat manusia, dan selain itu, menaklukkan dan menghancurkan semua umat manusia. Pekerjaan ini semuanya dilakukan oleh Tuhan Sendiri dan tidak dapat dilakukan oleh pribadi lain dari Tuhan yang menggantikan Dia. Roh-Nya dapat dipanggil dengan nama Yahweh dan Yesus, serta Yang Mahakuasa. Dia adalah Tuhan, dan Kristus. Dia juga bisa menjadi Anak manusia. Dia ada di langit dan juga di bumi; Dia berada di atas alam semesta dan di antara orang banyak. Dia adalah satu-satunya Penguasa langit dan bumi! Sejak zaman penciptaan hingga sekarang, pekerjaan ini telah dilakukan oleh Roh Tuhan Sendiri. Baik itu pekerjaan di langit atau sebagai manusia, semuanya dilakukan oleh Roh-Nya sendiri. Semua makhluk, apakah di surga atau di bumi, berada di telapak tangan mahakuasa-Nya; semua ini adalah pekerjaan Tuhan Sendiri dan tidak dapat dilakukan oleh yang lain sebagai pengganti-Nya. Di surga, Dia adalah Roh tetapi juga Tuhan Sendiri; di antara manusia, Dia adalah manusia tetapi tetap merupakan Tuhan Sendiri. Meskipun Dia mungkin dipanggil dengan ratusan ribu nama, Dia tetap Dirinya Sendiri, dan semua pekerjaan[b] merupakan ungkapan langsung dari Roh-Nya. Penebusan dosa seluruh umat manusia melalui penyaliban-Nya adalah pekerjaan langsung dari Roh-Nya, dan demikian juga proklamasi kepada semua bangsa dan semua negeri pada akhir zaman. Setiap saat, Tuhan hanya bisa disebut Tuhan yang Mahakuasa dan satu-satunya Tuhan yang benar, Tuhan Sendiri yang mencakup segalanya. Beberapa pribadi yang berbeda tidak ada, apalagi gagasan tentang Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Hanya ada satu Tuhan di surga dan di bumi!
Dikutip dari "Apakah Tritunggal Itu Ada?"
dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar