1/01/2020

1. Mengapa Tuhan Yesus mengutuk orang-orang Farisi? Apa esensi orang-orang Farisi?

XV. Cara Memahami Esensi Dunia Keagamaan yang Menentang Tuhan

Tuhan Yesus, Menganalisis Esensi Kaum Farisi, Disposisi Tuhan,

Kesaksian Akhir Zaman1. Mengapa Tuhan Yesus mengutuk orang-orang Farisi? Apa esensi orang-orang Farisi?
Ayat Alkitab untuk Referensi:
"Mengapa engkau juga melanggar perintah Tuhan dengan tradisimu? Karena Tuhan memerintahkan demikian, Hormatilah ayah dan ibumu: dan, ia yang mengutuki ayah atau ibunya, biarlah ia dihukum mati. Tetapi engkau berkata, Siapa pun yang berkata kepada ayah atau ibunya, Apa yang seharusnya aku pakai untuk pemeliharaan kalian, sudah aku berikan kepada Tuhan, maka ia tidak wajib lagi menghormati ayah atau ibunya. Jadi engkau menjadikan perintah Tuhan tidak berlaku lagi karena tradisimu. Engkau orang munafik, benar sekali nubuat Yesaya tentang engkau, Orang-orang ini mendekat kepada-Ku dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya; tetapi hatinya jauh dari Aku. Dengan sia-sia mereka menyembah Aku, namun mengajarkan ajaran dan perintah manusia" (Matius 15:3-9).
"Tetapi celakalah engkau, ahli-ahli Taurat dan orang-orang farisi, orang munafik, karena engkau menutup Kerajaan Surga terhadap manusia: padahal engkau sendiri tidak pernah pergi ke sana, namun engkau menghalangi orang-orang yang berusaha masuk ke sana. Celakalah engkau, ahli-ahli Taurat dan orang-orang farisi, orang munafik, karena engkau mengganyang rumah janda-janda, namun engkau berpura-pura menaikkan doa yang panjang: karena itulah engkau akan menerima hukuman yang lebih berat.
"Celakalah engkau, ahli-ahli Taurat dan orang-orang farisi, orang munafik! Karena engkau melintasi lautan dan daratan untuk menjadikan satu orang bertobat menjadi pengikutmu, tetapi begitu ia bertobat, engkau menjadikannya anak neraka yang dua kali lebih jahat daripada dirimu sendiri.
"Celakalah engkau, para pemimpin buta, yang berkata, Barangsiapa yang bersumpah demi bait suci, sumpah itu tidak ada artinya; tetapi barangsiapa bersumpah demi emas bait suci, ia terikat oleh sumpahnya! Hai engkau yang bodoh dan buta: sebab manakah yang lebih utama, emas, atau bait suci yang menyucikan emas? Dan, Barangsiapa bersumpah demi mezbah, sumpah itu tidak ada artinya; tetapi barangsiapa bersumpah demi persembahan di atasnya, ia terikat oleh sumpahnya. Hai engkau yang bodoh dan buta: sebab manakah yang lebih utama, persembahan, atau mezbah yang menguduskan persembahan? Karena itu barangsiapa yang akan bersumpah demi mezbah, bersumpah demi mezbah itu, dengan segala yang di atasnya. Dan barangsiapa bersumpah demi Bait Suci, bersumpah demi Bait Suci itu, dan demi Dia yang berdiam di dalamnya. Dan iayang bersumpah demi surga, bersumpah demi takhta Tuhan, dan demi Dia yang duduk di takhta itu.
"Celakalah engkau,hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, orang munafik! Karena engkau memberi persepuluhan dari daun mint, bunga lawang, dan jintan, dan menghapuskan apa yang lebih penting dalam Hukum Taurat, yaitu penghakiman, belas kasihan, dan iman: semua ini harus engkau lakukan, namun yang lain jangan diabaikan. Hai engkau para pemimpin buta, yang membuang nyamuk dari minumanmu namun menelan unta yang ada di dalamnya.
"Celakalah engkau, ahliahli Taurat dan orang-orang Farisi, orang-orang yang munafik! Karena engkau membersihkan bagian luar cawan dan pinggan, tetapi di dalamnya penuh kekejian dan keserakahan. Hai orang-orang Farisi yang buta, bersihkan dahulu bagian dalam cawan dan pinggan itu, maka bagian luarnya akan bersih juga.
"Celakalah engkau ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, orang-orang munafik! Karena engkau seperti kuburan yang dicat putih, yang di luarnya memang kelihatan bagus, tetapi di dalamnya penuh tulang orang mati dan semua kenajisan. Bahkan engkau kelihatan benar dari luar di mata orang lain, tetapi di dalamnya engkau penuh dengan kemunafikan dan kejahatan.
"Celakalah engkau, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, orang-orang yang munafik! Engkau membangun makam-makam para nabi, dan menghiasi batu nisan orang-orang benar, dan berkata, Jika kami hidup di zaman bapa-bapa leluhur kami dahulu, kami tentu tidak akan mengambil bagian bersama mereka dalam penumpahan darah para nabi. Mengapa engkau menjadi saksi bagi dirimu sendiri, bahwa engkau adalah anak-anak dari orang-orang yang membunuh para nabi. Jika demikian, penuhkanlah ukuran bapa-bapa leluhurmu itu! Hai engkau ular-ular, keturunan ular beludak, bagaimana engkau bisa luput dari kutukan neraka? Karena itu, perhatikanlah, Aku mengutus nabi-nabi kepadamu, orang-orang bijak, dan ahli-ahli Taurat; sebagian dari mereka akan engkau bunuh dan salibkan; ada yang akan engkau siksa di dalam rumah-rumah ibadatmu, dan engkau aniaya dari satu kota ke kota yang lain: Engkau akan menanggung hukuman atas darah semua orang benar yang ditumpahkan di bumi, mulai dari darah Habel, orang yang benar, hingga darah Zakharia anak Berekhya, yang engkau bunuh di antara rumah ibadat dan mezbah. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Semua ini akan menimpa angkatan ini" (Matius 23:13-36).
"Tetapi imam-imam kepala dan para tua-tua terus menghasut orang banyak supaya mereka meminta Barabas dan menghukum mati Yesus. Gubernur itu menjawab dan bertanya kepada mereka, Dari kedua orang itu, siapakah yang harus aku bebaskan bagimu? Barabas, jawab mereka. Pilatus bertanya kepada mereka, Jika demikiann, apa yang harus aku perbuat dengan Yesus yang disebut Kristus itu? Mereka semua berseru kepadanya, Biarlah dia disalibkan. Dan gubernur itu bertanya, Mengapa? Apakah kejahatan yang telah diperbuat-Nya. Tetapi mereka berteriak lebih keras lagi dan berseru, Biarlah Dia disalibkan. Saat Pilatus melihat bahwa ia tidak bisa berbuat apa-apa lagi, melainkan makin timbul kerusuhan, ia pun mengambil air, mencuci tangannya di depan orang banyak, dan berkata, Aku tidak bersalah atas darah orang benar ini: itu urusanmu sendiri. Lalu semua orang menjawab, dengan berkata, Darah-Nya menjadi tanggungan kami, dan keturunan kami. Lalu ia melepaskan Barabas kepada mereka: dan setelah ia mencambuk Yesus, ia menyerahkan Dia untuk disalibkan" (Matius 27:20-26).
"Yesus berkata kepada mereka: 'Jika Tuhan adalah Bapamu, engkau akan mengasihi Aku: karena Aku keluar dan datang dari Tuhan; dan Aku tidak datang dari diri-Ku sendiri, melainkan Dia yang mengutus Aku. Mengapa engkau tidak mengerti perkataan-Ku? Bahkan karena engkau tidak dapat mendengar firman-Ku. Engkau adalah anak bapamu yang jahat dan keinginan bapamu itu yang engkau lakukan. Ia adalah pembunuh sejak awal, dan tidak hidup dalam kebenaran, karena tidak ada kebenaran di dalamnya. Ketika ia berbohong, ia berbicara dari dirinya sendiri: karena ia adalah pendusta, dan bapa dari segala dusta. Dan karena aku mengatakan kebenaran kepadamu, engkau tidak percaya kepada-Ku. Siapakah di antaramu yang meyakinkan Aku akan dosa? Dan jika Aku mengatakan kebenaran, mengapa engkau tidak percaya kepada-Ku? Dia yang berasal dari Tuhan mendengar perkataan Tuhan: engkau tidak mendengarnya, karena engkau bukan milik Tuhan'" (Yohanes 8:42-47).
"Oh keturunan ular, bagaimana bisa engkau yang jahat, mengatakan hal-hal yang baik? Karena dari kepenuhan hati keluar apa yang dikatakan mulut" (Matius 12:34).
Firman Tuhan yang Relevan:
10. Penghakiman Orang Farisi terhadap Tuhan Yesus
Markus 3:21-22 Ketika teman-temannya mendengar hal itu, mereka keluar untuk mendapatkan-Nya: karena kata mereka, Dia sudah tidak waras. Dan ahli-ahli Taurat yang datang dari Yerusalem berkata: "Dia kerasukan Beelzebul, dan dengan kekuatan pangeran Iblis Dia mengusir Iblis."
11. Teguran Tuhan Yesus terhadap Orang Farisi
Matius 12:31-32 Aku berkata kepadamu, Semua jenis dan dosa hujat kepada manusia akan diampuni: tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni. Dan barangsiapa yang berkata-kata melawan Anak Manusia, ia akan diampuni: tetapi jika ia berkata-kata melawan Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, tidak di dunia ini, ataupun di dunia yang akan datang.
Matius 23:13-15 Tetapi celakalah engkau, ahli-ahli Taurat dan orang-orang farisi, orang munafik, karena engkau menutup Kerajaan Surga terhadap manusia: padahal engkau sendiri tidak pernah pergi ke sana, namun engkau menghalangi orang-orang yang berusaha masuk ke sana. Celakalah engkau, ahli-ahli Taurat dan orang-orang farisi, orang munafik, karena engkau mengganyang rumah janda-janda, namun engkau berpura-pura menaikkan doa yang panjang: karena itulah engkau akan menerima hukuman yang lebih berat. Celakalah engkau, ahli-ahli Taurat dan orang-orang farisi, orang munafik! Karena engkau melintasi lautan dan daratan untuk menjadikan satu orang bertobat menjadi pengikutmu, tetapi begitu ia bertobat, engkau menjadikannya anak neraka yang dua kali lebih jahat daripada dirimu sendiri.
Ada dua perikop terpisah di atas—mari kita melihat yang pertama: Penghakiman Orang Farisi terhadap Tuhan Yesus.
Dalam Alkitab, pemeriksaan orang-orang Farisi atas Tuhan Yesus sendiri dan hal-hal yang Ia perbuat adalah: "Kata mereka, Dia sudah tidak waras. ... Dia kerasukan Beelzebul, dan dengan kekuatan pangeran Iblis Dia mengusir Iblis" (Markus 3:21-22). Penghakiman yang dilakukan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi terhadap Tuhan Yesus bukanlah mengulangi kata-kata orang lain ataupun buah khayalan semata—melainkan kesimpulan yang mereka ambil mengenai diri Tuhan Yesus berdasarkan apa yang mereka lihat dan dengar tentang tindakan-Nya. Meskipun kesimpulan mereka dibuat seakan-akan atas nama keadilan dan nampak seolah-olah punya alasan yang kuat, kecongkakan mereka dalam menghakimi Tuhan Yesus sulit disembunyikan bahkan oleh diri mereka sendiri. Gejolak kebencian mereka terhadap Tuhan Yesus mengungkapkan ambisi gila mereka sendiri dan wajah jahat setan dalam diri mereka, juga sifat jahat mereka melawan Tuhan. Hal-hal yang mereka katakan dalam penghakiman mereka terhadap Tuhan Yesus didorong oleh ambisi, kecemburuan, dan sifat buruk dan jahat dari kebencian mereka terhadap Tuhan dan kebenaran. Mereka tidak memeriksa sumber tindakan Tuhan Yesus, mereka juga tidak memeriksa esensi dari apa yang Ia katakan atau lakukan. Tetapi mereka secara buta, terburu-buru, gila, dan dengan niat jahat yang disengaja menyerang dan mencela apa yang telah Ia lakukan. Ini bahkan sampai pada tahap secara sembarangan mencela Roh-Nya, yakni Roh Kudus, Roh Tuhan. Inilah yang mereka maksud ketika mengatakan "Dia sudah tidak waras," "Beelzebul" dan "kekuatan pangeran Iblis." Dengan kata lain, mereka mengatakan bahwa Roh Tuhan adalah Beelzebul dan pangeran para Iblis. Mereka menggolongkan pekerjaan yang dilakukan oleh daging yang Roh Tuhan kenakan sebagai kegilaan. Mereka tidak hanya menghujat Roh Tuhan dengan menuduh-Nya sebagai Beelzebul dan pangeran Iblis, mereka juga mengutuk pekerjaan Tuhan. Mereka mengutuk dan menghujat Tuhan Yesus Kristus. Esensi dari perlawanan dan penghujatan mereka terhadap Tuhan sepenuhnya sama dengan esensi Iblis dan perlawanan serta penghujatan Iblis terhadap Tuhan. Mereka tidak hanya merepresentasikan manusia-manusia yang rusak, lebih dari itu, mereka adalah perwujudan Iblis. Mereka adalah saluran bagi Iblis di tengah umat manusia, dan mereka adalah kaki tangan dan utusan Iblis. Esensi dari penghujatan dan fitnah mereka terhadap Tuhan Yesus Kristus adalah pergumulan mereka melawan Tuhan demi status, penentangan mereka terhadap Tuhan, pengujian mereka yang tanpa henti terhadap Tuhan. Esensi perlawanan mereka terhadap Tuhan, dan sikap bermusuhan mereka terhadap-Nya, juga perkataan mereka dan pikiran mereka secara langsung menghujat dan membangkitkan amarah Roh Tuhan. Karena itulah, Tuhan menetapkan penghakiman yang pantas atas apa yang mereka katakan dan lakukan, dan menetapkan bahwa perbuatan mereka adalah dosa penghujatan terhadap Roh Kudus. Dosa ini tidak dapat diampuni baik di dunia ini maupun di dunia yang akan datang, seperti yang tercatat dalam perikop berikut: "Hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni" dan "Jika ia berkata-kata melawan Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, tidak di dunia ini, ataupun di dunia yang akan datang." ...
... Apakah engkau semua memperhatikan sesuatu di dalam kedua perikop Kitab Suci ini? Sebagian orang mengatakan bahwa mereka melihat murka Tuhan. Yang lain mengatakan mereka melihat sisi dari watak Tuhan yang tidak menolerir pelanggaran manusia, dan bahwa apabila orang melakukan sesuatu yang menghujat Tuhan, mereka tidak akan beroleh pengampunan-Nya. Terlepas dari fakta bahwa orang-orang melihat dan menyadari kemarahan dan ketidaktoleranan Tuhan terhadap pelanggaran umat manusia dalam kedua perikop ini, mereka tetap tidak benar-benar paham akan sikap-Nya. Kedua perikop ini memuat sebuah implikasi dari sikap dan pendekatan Tuhan yang sebenarnya terhadap orang-orang yang menghujat dan membuat-Nya marah. Perikop dalam Kitab Suci ini memuat arti sesungguhnya dari sikap dan pendekatan-Nya: "Jika ia berkata-kata melawan Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, tidak di dunia ini, ataupun di dunia yang akan datang." Ketika orang-orang menghujat Tuhan, ketika mereka membuat-Nya marah, Ia mengeluarkan putusan, dan putusan ini adalah kesudahan akhir dari-Nya. Tertulis demikian di dalam Alkitab: "Aku berkata kepadamu, Semua jenis dan dosa hujat kepada manusia akan diampuni: tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni" (Matius 12:31), dan "Tetapi celakalah engkau, ahli-ahli Taurat dan orang-orang farisi, orang munafik!" (Matius 23:13).
Dikutip dari "Pekerjaan Tuhan, Watak Tuhan, dan Tuhan itu Sendiri III"
dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Orang Farisi Yahudi menggunakan hukum Musa untuk mengecam Yesus. Mereka tidak berupaya untuk selaras dengan Yesus pada waktu itu, tetapi dengan giat mematuhi hukum Taurat hingga ke huruf-hurufnya, sampai mereka akhirnya memakukan Yesus yang tak berdosa itu ke kayu salib, setelah menuduh-Nya tidak mematuhi hukum Taurat dalam Perjanjian Lama dan menuduh-Nya bukan Mesias. Jadi, apakah intinya? Bukankah berarti mereka tidak mencari cara agar dapat selaras dengan kebenaran? Mereka terobsesi dengan setiap kata dalam Kitab Suci, tetapi tidak mengindahkan kehendak-Ku dan tahap serta cara pekerjaan-Ku. Mereka bukanlah orang yang mencari kebenaran, tetapi orang yang mengikuti perkataan Kitab Suci dengan kaku. Mereka bukanlah orang yang percaya kepada Tuhan, tetapi orang yang percaya pada Alkitab. Intinya, mereka adalah anjing-anjing penjaga Alkitab. Untuk menjaga kepentingan Alkitab, menegakkan martabat Alkitab, dan melindungi reputasi Alkitab, mereka bahkan sampai memakukan Yesus yang penuh belas kasihan itu ke kayu salib. Hal ini mereka lakukan hanya demi membela Alkitab, dan demi mempertahankan kedudukan setiap kata dalam Alkitab di hati orang. Oleh karena itu, mereka memilih membuang masa depan dan korban penghapus dosa mereka untuk menghukum Yesus, yang melakukan pekerjaan-Nya yang tidak sesuai dengan doktrin Kitab Suci, sampai mati. Bukankah mereka ini kacung-kacung bagi setiap kata dalam Kitab Suci?
Dikutip dari "Engkau Harus Mencari Cara
agar Dapat Selaras dengan Kristus"
dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Ingatlah peristiwa apa yang terjadi setelah orang Yahudi memakukan Yesus di kayu salib 2.000 tahun yang lalu. Orang Yahudi dibuang dari Israel dan melarikan diri ke berbagai negara di seluruh dunia. Banyak yang terbunuh, dan seluruh bangsa Yahudi dihadapkan pada penghancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya. Mereka telah memakukan Tuhan di kayu salib—melakukan dosa yang sangat keji—dan memprovokasi watak Tuhan. Mereka harus membayar apa yang telah mereka lakukan, harus menanggung akibat perbuatan mereka. Mereka mengutuk Tuhan, menolak Tuhan, dan karena itu mereka hanya dapat memiliki satu nasib: dihukum oleh Tuhan. Inilah akibat pahit dan bencana yang dibuat penguasa mereka atas negara dan bangsa mereka.
Dikutip dari "Tuhan Mengendalikan Nasib Seluruh Umat Manusia"
dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Apakah engkau sekalian ingin tahu apa akar masalahnya mengapa orang Farisi menentang Yesus? Apakah engkau sekalian ingin tahu substansi orang-orang Farisi? Mereka penuh dengan khayalan tentang Mesias. Terlebih lagi, mereka hanya percaya bahwa Mesias akan datang, tetapi mereka tidak mencari kebenaran tentang hidup. Jadi, sampai hari ini mereka masih menunggu Mesias, karena mereka tidak memiliki pengetahuan tentang jalan kehidupan, dan tidak tahu apa itu jalan kebenaran. Menurutmu sekalian, bagaimana orang-orang bodoh, keras kepala, dan bebal bisa mendapatkan berkat Tuhan? Bagaimana mereka bisa melihat Mesias? Mereka menentang Yesus, karena mereka tidak mengetahui arah pekerjaan Roh Kudus, karena mereka tidak mengetahui jalan kebenaran yang diucapkan Yesus, dan terlebih lagi, karena mereka tidak memahami Mesias. Karena mereka tidak pernah melihat Mesias, dan tidak pernah bersama-Nya, mereka membuat kesalahan dengan memberikan penghormatan kosong kepada nama Mesias sambil menentang substansi Mesias dengan segala cara. Orang-orang Farisi ini pada hakikatnya keras kepala, sombong, dan tidak mematuhi kebenaran. Prinsip kepercayaan mereka kepada Tuhan adalah: tidak peduli sedalam apa khotbahmu, tidak peduli setinggi apa otoritasmu, Engkau bukan Kristus kecuali jika Engkau disebut Mesias. Bukankah pandangan ini tidak masuk akal dan konyol?
Dikutip dari "Saat Engkau Melihat Tubuh Rohani Yesus adalah
Saat Tuhan Menciptakan Langit dan Bumi yang Baru"
dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"


Rekomendasi:  Refleksi Kristen - Menyingkirkan Dosa - Standar Memasuki Kerajaan Surga


Setelah penebusan Tuhan Yesus, masih diperlukan tahap utama untuk memasuki kerajaan Tuhan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar