1/04/2020

3. Mengapa setiap tahap baru pekerjaan Tuhan menghadapi pertentangan keras dan kutukan dunia keagamaan? Apa akar penyebabnya?

Menganalisis Esensi Kaum Farisi,

Kesaksian Akhir Zaman3. Mengapa setiap tahap baru pekerjaan Tuhan menghadapi pertentangan keras dan kutukan dunia keagamaan? Apa akar penyebabnya?
Ayat Alkitab untuk Referensi:
"Dan Ia mulai berbicara dengan perumpamaan kepada mereka. Ada seorang menanami kebun anggur, memasang pagar di sekelilingnya, dan menggali tempat untuk memeras anggur, lalu mendirikan menara, serta menyewakan kebun itu kepada beberapa penggarap, lalu pergi ke negeri yang jauh. Dan tibalah musimnya ketika ia mengutus seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu, supaya ia dapat menerima bagian dari para penggarap buah kebun anggur itu. Namun mereka menangkapnya dan memukulnya, lalu mengusirnya tanpa membawa apa-apa. Lalu pemilik kebun itu mengutus hambanya yang lainkepada mereka. Tetapi mereka melemparinya dengan batu, dan melukai kepalanya, lalu mengusirnya dengan dipermalukan. Pemilik kebun itu pun mengutus hambanya yang lain; mereka membunuhnya, dan banyak lagi lainnya; ada yang dipukuli dan ada yang dibunuh. Karena memiliki seorang putra, yang sangat dikasihinya, ia pun mengutus putranya, dan berpikir, mereka akan menghormati putraku. Tetapi para penggarap itu berkata satu sama lain, Ini ahli warisnya; mari kita bunuh saja dia, dan warisannya akan menjadi milik kita. Maka mereka menangkap anak itu, lalu membunuhnya, dan membuangnya ke luar kebun itu. Lalu apakah yang akan dilakukan pemilik kebun itu? Ia akan datang dan memusnahkan para penggarap itu, lalu menyerahkan kebun itu kepada yang lain" (Markus 12:1-9).
"Lalu berkumpullah imam-imam kepala dan orang-orang Farisi dalam sebuah sidang dan berkata: 'Apakah yang kita lakukan? Orang ini membuat banyak mukjizat. Jika kita biarkan Dia, semua orang akan percaya kepada-Nya: dan orang-orang Roma akan datang dan merebut tempat dan bangsa kita' ... maka sejak dari itu mereka bersekongkol berusaha membunuh Dia" (Yohanes 11:47-53).
Firman Tuhan yang Relevan:
Alasan manusia menentang Tuhan, di satu sisi, berasal dari watak manusia yang rusak, dan di sisi lain, karena ketidaktahuan akan Tuhan dan karena kurangnya pemahaman akan prinsip-prinsip pekerjaan Tuhan dan kehendak-Nya terhadap manusia. Kedua aspek ini menyatu ke dalam sejarah perlawanan manusia terhadap Tuhan. Pemula dalam iman menentang Tuhan karena penentangan itu memang ada dalam sifat bawaan mereka, sedangkan penentangan terhadap Tuhan dari mereka yang sudah bertahun-tahun beriman berasal dari ketidaktahuan mereka akan Tuhan, selain karena watak mereka yang rusak.
Dikutip dari "Semua Orang yang Tidak Mengenal Tuhan
adalah Orang-Orang yang Menentang Tuhan"
dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Pekerjaan Tuhan terus maju, dan meskipun tujuan pekerjaan-Nya tetap tak berubah, Caranya Dia bekerja selalu berubah-ubah, maka demikian juga halnya dengan orang-orang yang mengikuti Tuhan. Semakin banyak pekerjaan Tuhan, semakin sempurna manusia mengenal Tuhan, dan watak manusia ikut berubah seiring dengan pekerjaan-Nya. Kendati demikian, karena pekerjaan Tuhan selalu berubah, mereka yang tidak mengetahui pekerjaan Roh Kudus dan orang-orang absurd yang tidak mengetahui kebenaran menjadi lawan-lawan Tuhan. Tidak pernah pekerjaan Tuhan selaras dengan konsepsi-konsepsi manusia, sebab pekerjaan-Nya selalu baru dan tak pernah usang. Tidak pernah Tuhan mengulangi pekerjaan yang dahulu, tetapi terus maju untuk melakukan pekerjaan yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Karena Tuhan tidak mengulangi pekerjaan-Nya dan karena manusia senantiasa menghakimi pekerjaan Tuhan saat ini berdasarkan pekerjaan-Nya di masa lalu, sangatlah sulit bagi Tuhan untuk melakukan setiap tahap pekerjaan zaman yang baru. Manusia menyebabkan terlalu banyak hambatan! Pemikiran manusia terlalu picik! Tidak seorang pun mengerti pekerjaan Tuhan, tetapi mereka semua mendefinisikan pekerjaan tersebut. Di luar Tuhan, manusia kehilangan kehidupan, kebenaran, dan berkat-berkat Tuhan, tetapi manusia tidak mau menerima kebenaran maupun kehidupan, apalagi berkat-berkat yang lebih besar yang Tuhan karuniakan atas umat manusia. Semua manusia berharap untuk dapat meraih Tuhan, tetapi tidak mampu menoleransi perubahan apa pun dalam pekerjaan Tuhan. Mereka yang tidak menerima pekerjaan Tuhan yang baru meyakini bahwa pekerjaan Tuhan tidak berubah, dan bahwa pekerjaan Tuhan selamanya tetap begitu-begitu saja. Dalam keyakinan mereka, satu-satunya yang diperlukan untuk mendapat keselamatan kekal dari Tuhan adalah menaati hukum Taurat, dan selama mereka bertobat dan mengakui dosa-dosa mereka, kehendak Tuhan akan dipuaskan selamanya. Mereka berpendapat bahwa Tuhan hanya bisa menjadi Tuhan di bawah hukum Taurat dan Tuhan yang terpaku di kayu salib bagi manusia. Pendapat mereka jugalah bahwa Tuhan tidak boleh dan tidak bisa melampaui Alkitab. Justru pendapat-pendapat inilah yang telah membelenggu mereka erat-erat pada hukum Taurat masa lalu dan membuat mereka tetap terkekang oleh peraturan-peraturan yang kaku. Bahkan lebih banyak orang percaya bahwa apa pun pekerjaan Tuhan yang baru, pekerjaan itu harus didukung oleh nubuat-nubuat, dan bahwa dalam setiap tahap pekerjaan seperti itu, mereka semua yang mengikuti-Nya dengan hati yang benar pasti mendapat pewahyuan juga, jika tidak, pekerjaan itu tak mungkin berasal dari Tuhan. Untuk dapat mengenal Tuhan bukan tugas yang mudah bagi manusia. Ditambah dengan hati manusia yang absurd dan sifat pemberontaknya yang merasa diri penting dan puas diri, maka semakin sulitlah bagi manusia untuk menerima pekerjaan Tuhan yang baru.
Dikutip dari "Bagaimana Mungkin Manusia yang Telah Membatasi Tuhan
dalam konsepsinya Dapat Menerima Penyingkapan Tuhan?"
dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Karena selalu ada perkembangan baru dalam pekerjaan Tuhan, maka ada pekerjaan yang baru, sehingga ada pula pekerjaan yang usang dan lama. Pekerjaan lama dan pekerjaan baru ini tidak bertentangan, melainkan saling melengkapi; setiap langkah mengikuti langkah sebelumnya. Karena ada pekerjaan yang baru, pekerjaan yang lama tentu saja harus disingkirkan. Misalnya, beberapa praktik yang sudah berlangsung lama dan perkataan-perkataan yang biasa diucapkan manusia, digabung dengan pengalaman dan ajaran manusia selama bertahun-tahun, membentuk segala jenis konsep pemahaman dalam pikiran manusia. Namun, yang lebih menguntungkan dari terbentuknya pemahaman manusia seperti itu adalah bahwa Tuhan belum sepenuhnya menyingkapkan wajah asli dan watak dasar-Nya kepada manusia, dikombinasikan dengan penyebaran teori-teori tradisional selama bertahun-tahun sejak zaman dahulu kala. Memang benar bahwa sepanjang kepercayaan manusia kepada Tuhan, pengaruh berbagai pemahaman telah menghasilkan pembentukan dan evolusi pengetahuan manusia yang berkesinambungan, yang membuatnya memiliki segala macam pemahaman tentang Tuhan—sehingga banyak orang beragama yang melayani Tuhan telah menjadi musuh-Nya. Oleh karena itu, semakin kuat konsep agamawi seseorang, semakin mereka menentang Tuhan, dan semakin mereka menjadi musuh Tuhan. Pekerjaan Tuhan selalu baru dan tidak pernah usang, dan tidak pernah membentuk doktrin, justru terus berubah dan diperbarui ke tingkat yang lebih besar atau kecil. Pekerjaan ini adalah perwujudan watak dasar Tuhan itu sendiri. Pekerjaan-Nya juga merupakan prinsip yang melekat pada pekerjaan Tuhan, dan merupakan salah satu cara Tuhan menyelesaikan pengelolaan-Nya. Jika Tuhan tidak bekerja dengan cara seperti ini, manusia tidak akan berubah atau dapat mengenal Tuhan, dan Iblis tidak akan terkalahkan. Dengan demikian, dalam pekerjaan-Nya ada perubahan yang terus-menerus yang tampak tidak menentu, tetapi sebenarnya teratur. Namun, cara manusia percaya kepada Tuhan agak berbeda: Manusia memegang teguh berbagai doktrin dan sistem yang lama dan sudah dikenal baik; semakin tua doktrin dan sistem tersebut, semakin dapat diterima olehnya. Bagaimana mungkin pikiran bodoh manusia, pikiran setegar batu, dapat menerima begitu banyak pekerjaan dan firman Tuhan yang baru yang begitu tak terselami? Manusia membenci Tuhan yang selalu baru dan tidak pernah usang. Manusia hanya menyukai Tuhan yang sudah sangat tua yang rambutnya sudah putih dan tidak dapat bergerak. Dengan demikian, karena Tuhan dan manusia mempunyai kesukaan masing-masing, manusia telah menjadi musuh Tuhan. Banyak dari pertentangan ini masih ada sampai saat ini, ketika Tuhan telah melakukan pekerjaan baru selama hampir enam ribu tahun. Oleh karena itu, mereka tidak bisa diperbaiki lagi.
Dikutip dari "Hanya Mereka yang Mengenal Pekerjaan Tuhan Saat Ini
yang Dapat Melayani Tuhan"
dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Bukankah banyak orang yang menentang Tuhan dan merintangi pekerjaan Roh Kudus karena mereka tidak mengetahui berbagai jenis pekerjaan Tuhan, dan lebih jauh lagi, karena mereka memiliki pengetahuan dan doktrin yang sangat sedikit untuk mengukur pekerjaan Roh Kudus? Meski pengalaman mereka dangkal, mereka bersikap angkuh dan memuaskan diri, dan mereka menyepelekan pekerjaan Roh Kudus, mengabaikan disiplin Roh Kudus dan terlebih lagi, menggunakan argumen yang remeh untuk meneguhkan pekerjaan Roh Kudus. Mereka juga berlagak, dan sepenuhnya yakin akan pembelajaran dan pendidikannya sendiri, dan bahwa mereka bisa menjelajahi dunia. Bukankah orang-orang seperti ini yang disingkirkan dan ditolak oleh Roh Kudus, dan bukankah mereka akan disingkirkan oleh zaman yang baru? Bukankah mereka manusia berpandangan sempit yang menghadap Tuhan dan menentangnya secara terbuka, yang hanya ingin menunjukkan kepintarannya? Hanya dengan pengetahuan yang amat kurang tentang Kitab Suci, mereka berusaha menguasai "ilmu" dunia, dengan doktrin yang dangkal untuk mengajar orang, mereka berusaha memundurkan pekerjaan Roh Kudus, dan berupaya membuatnya berkisar hanya di sekitar proses pikirnya sendiri, dan meski berpandangan sempit, mereka berusaha melihat 6.000 tahun pekerjaan Tuhan dalam sekilas pandang saja. Orang-orang ini punya alasan untuk bicara! Sebenarnya, semakin besar pengetahuan orang tentang Tuhan, semakin mereka tidak akan terburu-buru menghakimi pekerjaan-Nya. Lebih dari itu, mereka hanya akan sedikit bicara tentang pengetahuannya akan pekerjaan Tuhan di masa kini, mereka tidak terburu-buru menghakimi. Semakin sedikit pengetahuan orang tentang Tuhan, semakin mereka angkuh dan terlalu percaya diri, mereka semakin sembrono menyatakan keberadaan Tuhan—mereka hanya membicarakan teori, dan tidak menawarkan bukti nyata. Orang-orang seperti ini sama sekali tidak berarti. Orang yang memandang pekerjaan Roh Kudus sebagai permainan adalah orang yang sembrono! Mereka yang tidak berhati-hati ketika bertemu dengan pekerjaan baru dari Roh Kudus, yang terlalu cepat bicara, yang terlalu cepat menghakimi, yang memuji naluri alaminya sendiri dan mengingkari kebenaran pekerjaan Roh Kudus, dan juga menghina dan mengutuknya—bukankah orang-orang yang tidak hormat ini mengacuhkan pekerjaan Roh Kudus? Terlebih lagi, bukankah mereka orang-orang yang sombong, angkuh dan liar? Bahkan jka tiba hari ketika orang-orang seperti ini menerima pekerjaan baru dari Roh Kudus, Tuhan tetap tidak akan menerima mereka. Mereka bukan saja menganggap rendah orang-orang yang bekerja untuk Tuhan, tetapi juga menghujat melawan Tuhan sendiri. Orang-orang dungu seperti ini tidak akan diampuni, apakah di zaman ini atau di zaman mendatang dan mereka akan selamanya musnah di neraka! Orang-orang yang tidak hormat dan manja ini berpura-pura percaya pada Tuhan, dan semakin mereka melakukannya, semakin mereka melanggar ketetapan administratif Tuhan. Bukankah semua orang angkuh yang liar itu, dan tidak pernah mematuhi siapa pun, berjalan di jalan seperti ini? Bukankah dari hari demi hari mereka menentang Tuhan, Tuhan yang selalu baru dan tidak pernah usang?
Dikutip dari "Mengenal Tiga Tahap Pekerjaan Tuhan
adalah Jalan untuk Mengenal Tuhan"
dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Masing-masing tahap pekerjaan ini dilaksanakan di atas landasan dari tahap sebelumnya; tahap ini tidak dilaksanakan secara mandiri, terpisah dari pekerjaan penyelamatan. Walaupun ada perbedaan besar pada zaman dan jenis pekerjaan yang dilakukan, pada intinya tetaplah pekerjaan penyelamatan manusia, dan setiap tahap pekerjaan penyelamatan ini lebih dalam daripada tahap sebelumnya. Setiap tahap pekerjaan berlanjut dari landasan pekerjaan sebelumnya, jadi landasan ini tidak bisa disingkirkan. Dengan demikian, di dalam pekerjaan-Nya yang selalu baru dan tidak pernah usang, Tuhan terus-menerus mengungkapkan salah satu aspek dari watak-Nya yang sebelumnya belum diungkapkan kepada manusia, dan selalu mengungkapkan pekerjaan barunya, keberadaan baru-Nya, dan meskipun pengawal agamawi di masa silam berusaha sekuat tenaga untuk menolaknya, dan terang-terangan menentangnya, Tuhan selalu mengerjakan pekerjaan baru yang Dia maksudkan. Pekerjaan-Nya selalu berubah, dan oleh karenanya, selalu menemukan tentangan dari manusia. Begitu pula watak-Nya selalu berubah, seperti zaman dan penerima pekerjaan-Nya. Lebih jauh lagi, Dia selalu melakukan pekerjaan yang belum pernah dilakukan sebelumnya, bahkan melakukan pekerjaan yang bagi manusia tampak seakan bertentangan dengan pekerjaan yang telah dilakukan sebelumnya, seakan melawannya. Manusia hanya mampu menerima satu jenis pekerjaan, atau satu jenis penerapan. Sulit bagi manusia untuk menerima pekerjaan, atau cara-cara penerapan, yang aneh baginya, atau lebih tinggi darinya—tetapi Roh Kudus selalu mengerjakan pekerjaan baru, jadi muncullah kelompok-kelompok pakar agama yang menentang pekerjaan baru Tuhan. Orang-orang ini telah menjadi pakar justru karena manusia tidak mengetahui bahwa Tuhan selalu baru dan tidak pernah tua, dan tidak mengetahui prinsip-prinsip kerja Tuhan, dan, lebih dari itu, tidak mengetahui berbagai cara yang digunakan Tuhan untuk menyelamatkan manusia. Dengan begitu, manusia sama sekali tidak mampu membedakan apakah itu pekerjaan yang datang dari Roh Kudus, dan apakah itu pekerjaan Tuhan sendiri. Banyak orang yang hanya mau menerima jika pekerjaan itu berkaitan dengan pekerjaan yang telah datang sebelumnya, dan menentang serta menolak jika pekerjaan itu berbeda dengan pekerjaan sebelumnya. Sekarang ini, bukankah kamu sekalian memiliki prinsip seperti ini? ... Ketahuilah bahwa kamu sekalian menentang pekerjaan Tuhan, atau menggunakan gagasanmu sendiri untuk mengukur pekerjaan hari ini, karena kamu sekalian tidak mengetahui prinsip-prinsip kerja Tuhan, dan karena kamu sekalian tidak menganggap serius pekerjaan Roh Kudus. Penentanganmu terhadap Tuhan dan rintangan terhadap pekerjaan Roh Kudus disebabkan oleh pemahaman dan kecongkakanmu yang sudah melekat. Bukan karena pekerjaan Tuhan ini salah, tetapi karena pada dasarnya kamu sekalian terlalu tidak patuh. Setelah percaya kepada Tuhan, beberapa orang bahkan tidak bisa mengatakan dengan pasti darimana manusia berasal namun berani bicara di depan umum, menilai benar-salahnya pekerjaan Roh Kudus. Dan bahkan menguliahi para murid yang memiliki pekerjaan baru dari Roh Kudus, berkomentar dan bicara sembrono; kemanusiaan mereka terlalu rendah, dan tidak ada akal sehat pada mereka. Tidakkah akan tiba hari ketika orang-orang seperti ini ditolak oleh pekerjaan Roh Kudus, dan dibakar oleh api neraka? Mereka tidak mengenal pekerjaan Tuhan, tetapi mengkritik pekerjaan Tuhan, dan juga berusaha memberitahu Tuhan tentang bagaimana Dia seharusnya bekerja. Bagaimana orang-orang yang tak masuk akal itu bisa mengenal Tuhan? Manusia mengenal Tuhan selama proses mencari dan mengalami-Nya; bukan melalui kritik spontan kepada-Nya manusia bisa mengenal Tuhan melalui pencerahan Roh Kudus. Semakin akurat pengetahuan orang tentang Tuhan, semakin mereka tidak menentang Dia. Sebaliknya, semakin orang tidak mengenal Tuhan, semakin mereka cenderung menentang Dia. Gagasan lamamu, sifat lamamu, serta kemanusiaan, karakter dan pandangan moralmu adalah "modal"-mu untuk menolak Tuhan, dan semakin engkau rusak, menurun, dan rendah, semakin engkau adalah musuh Tuhan. Mereka yang memiliki gagasan yang buruk dan watak yang sok paling benar bahkan lebih lagi di dalam permusuhan yang mendalam terhadap Tuhan yang berinkarnasi, dan orang-orang seperti ini adalah antikristus. Jika gagasan-gagasan lamamu tidak dibuang, itu semua akan selalu melawan Tuhan; engkau tidak akan pernah cocok dengan Tuhan, dan akan selalu terpisah dari-Nya.
Dikutip dari "Mengenal Tiga Tahap Pekerjaan Tuhan
adalah Jalan untuk Mengenal Tuhan"
dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Apakah engkau sekalian ingin tahu apa akar masalahnya mengapa orang Farisi menentang Yesus? Apakah engkau sekalian ingin tahu substansi orang-orang Farisi? Mereka penuh dengan khayalan tentang Mesias. Terlebih lagi, mereka hanya percaya bahwa Mesias akan datang, tetapi mereka tidak mencari kebenaran tentang hidup. Jadi, sampai hari ini mereka masih menunggu Mesias, karena mereka tidak memiliki pengetahuan tentang jalan kehidupan, dan tidak tahu apa itu jalan kebenaran. Menurutmu sekalian, bagaimana orang-orang bodoh, keras kepala, dan bebal bisa mendapatkan berkat Tuhan? Bagaimana mereka bisa melihat Mesias? Mereka menentang Yesus, karena mereka tidak mengetahui arah pekerjaan Roh Kudus, karena mereka tidak mengetahui jalan kebenaran yang diucapkan Yesus, dan terlebih lagi, karena mereka tidak memahami Mesias. Karena mereka tidak pernah melihat Mesias, dan tidak pernah bersama-Nya, mereka membuat kesalahan dengan memberikan penghormatan kosong kepada nama Mesias sambil menentang substansi Mesias dengan segala cara. Orang-orang Farisi ini pada hakikatnya keras kepala, sombong, dan tidak mematuhi kebenaran. Prinsip kepercayaan mereka kepada Tuhan adalah: tidak peduli sedalam apa khotbahmu, tidak peduli setinggi apa otoritasmu, Engkau bukan Kristus kecuali jika Engkau disebut Mesias. Bukankah pandangan ini tidak masuk akal dan konyol?
Dikutip dari "Saat Engkau Melihat Tubuh Rohani Yesus adalah
Saat Tuhan Menciptakan Langit dan Bumi yang Baru"
dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Keilahian Kristus melampaui seluruh manusia, oleh karena itu Ia memiliki otoritas tertinggi atas seluruh makhluk ciptaan. Otoritas ini adalah keilahian-Nya, yaitu watak dan wujud Tuhan sendiri, yang menentukan identitas-Nya. Oleh karena itu, betapa pun normalnya kemanusiaan-Nya, tidak dapat disangkal bahwa Ia memiliki identitas Tuhan itu sendiri. Dari posisi mana pun Ia berbicara dan bagaimana Ia menaati kehendak Tuhan, tidak dapat dikatakan bahwa Ia bukanlah Tuhan itu sendiri. Manusia yang bodoh dan bebal seringkali menganggap kemanusiaan Kristus yang biasa sebagai cacat. Bagaimanapun Ia mengungkapkan dan menyingkapkan substansi keilahian-Nya, manusia tidak sanggup mengakui bahwa Ia adalah Kristus. Semakin Kristus menunjukkan ketaatan dan kerendahhatian-Nya, manusia bebal memandang Kristus dengan semakin remeh. Bahkan ada orang-orang yang mengucilkan dan menghina-Nya, tetapi menempatkan gambar mewah "orang-orang hebat" itu di atas meja untuk disembah. Perlawanan dan ketidaktaatan manusia terhadap Tuhan berasal dari fakta bahwa substansi Tuhan yang berinkarnasi berserah pada kehendak Tuhan, juga dari kemanusiaan Kristus yang biasa: di sinilah terletak sumber dari perlawanan dan ketidaktaatan manusia terhadap Tuhan. Jika Kristus tidak memiliki kemanusiaan-Nya atau tidak mencari kehendak Bapa dari sudut pandang makhluk ciptaan, tetapi malah memiliki kemanusiaan yang luar biasa, maka mungkin tidak akan ada ketidaktaatan dalam diri manusia mana pun. Alasan mengapa manusia selalu bersedia percaya kepada Tuhan yang tidak kelihatan yang di surga adalah karena Tuhan yang di surga tidak memiliki kemanusiaan dan Ia tidak memiliki satu pun kualitas sebagai makhluk ciptaan. Jadi, manusia selalu memandang-Nya dengan penuh hormat, tetapi menghina Kristus.
Dikutip dari "Substansi Kristus adalah
Ketaatan pada Kehendak Bapa Surgawi"
dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Tuhan yang tak terlihat dan tak berwujud dicintai dan disambut oleh semua orang. Jika Tuhan hanyalah Roh yang tidak terlihat oleh manusia, sangat mudah bagi manusia untuk percaya kepada Tuhan. Manusia bebas berimajinasi, dapat memilih citra apa pun yang dia sukai sebagai citra Tuhan untuk menyenangkan dirinya dan membuat dirinya merasa bahagia. Dengan cara ini, manusia dapat melakukan apa pun yang Tuhannya sendiri paling sukai dan inginkan untuk dia lakukan tanpa ada kesangsian. Terlebih lagi, manusia percaya bahwa tidak ada yang lebih setia dan taat kepada Tuhan selain dia, dan bahwa orang lain adalah anjing kafir, dan tidak setia kepada Tuhan. Bisa dikatakan inilah yang dicari oleh mereka yang percaya kepada Tuhan yang samar dan Tuhan yang berdasarkan doktrin. Apa yang mereka cari sama saja, dengan sedikit variasi. Mungkin saja bayangan Tuhan dalam imajinasi mereka berbeda, namun hakikatnya sebenarnya sama.
Manusia tidak merasa terganggu oleh kepercayaannya yang bebas kepada Tuhan, dan mereka percaya kepada Tuhan sebagaimana yang mereka suka. Ini adalah salah satu "hak dan kebebasan manusia," yang tidak boleh diganggu siapa pun, karena manusia percaya kepada Tuhannya sendiri dan bukan Tuhan orang lain; itu adalah milik pribadinya sendiri, dan hampir semua orang memiliki hak milik pribadi semacam ini. Manusia menganggap miliknya ini sebagai harta yang berharga, namun bagi Tuhan tak ada yang lebih rendah atau tak berharga dari hal ini, karena tidak ada petunjuk yang lebih jelas mengenai menentang Tuhan daripada milik pribadi manusia ini. Itu karena pekerjaan Tuhan yang berinkarnasi, Tuhan yang menjadi daging yang memiliki bentuk nyata, dan bisa dilihat serta disentuh oleh manusia. Dia bukan Roh tanpa bentuk, tetapi daging yang bisa disentuh dan dilihat manusia. Namun, kebanyakan umat Tuhan percaya kepada dewa-dewi tak berdaging yang tak berbentuk, yang juga berbentuk bebas. Oleh karenanya, Tuhan yang berinkarnasi menjadi musuh dari kebanyakan mereka yang percaya kepada Tuhan, dan mereka yang tidak bisa menerima kenyataan inkarnasi Tuhan juga menjadi musuh Tuhan. Manusia dikuasai pemahaman bukan karena cara berpikirnya, atau karena pemberontakannya, tetapi karena pemahaman adalah hak milik pribadi manusia. Karena hak milik inilah kebanyakan orang binasa, dan Tuhan yang samar, yang tidak dapat disentuh, tidak dapat dilihat, dan tidak ada dalam kenyataan inilah yang menghancurkan kehidupan manusia. Kehidupan manusia kalah bukan oleh Tuhan yang berinkarnasi, apalagi oleh Tuhan yang di surga, tetapi oleh Tuhan yang dibayangkan manusia sendiri.
Dikutip dari "Manusia yang Rusak Lebih Membutuhkan Keselamatan
dari Tuhan yang Menjadi Daging"
dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Semua orang berharap memandang wajah sejati Yesus dan rindu berada bersama-Nya. Aku yakin tidak seorang pun saudara atau saudari yang akan mengatakan tidak ingin memandang wajah-Nya atau meluangkan waktu bersama dengan Dia. Sebelum engkau semua memandang Yesus, yakni sebelum engkau memandang Tuhan yang berinkarnasi, mungkin engkau punya banyak pertanyaan, misalnya, bagaimana perawakan-Nya, cara bicara-Nya, gaya hidup-Nya, dan seterusnya. Namun, ketika benar-benar memandang Dia, gagasanmu seketika berubah. Mengapa demikian? Engkau semua ingin tahu? Memang benar bahwa pemikiran manusia tidak dapat diabaikan begitu saja, tetapi lebih tidak dapat diterima bagi manusia untuk mengubah hakikat Kristus. Engkau semua menganggap Kristus sebagai makhluk baka, seorang yang bijak, tetapi tidak menganggap-Nya sebagai manusia normal yang memiliki hakikat ilahi. Karena itu, banyak orang yang siang malam mendambakan untuk memandang Tuhan, sejatinya adalah musuh Tuhan dan berlawanan dengan Dia. Bukankah ini kegagalan manusia? Bahkan saat ini pun engkau semua masih merasa keyakinan dan kesetiaanmu cukup membuatmu layak memandang wajah Kristus, tetapi Aku mendesakmu untuk melengkapi dirimu dengan hal-hal yang nyata! Sebab di masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang, banyak orang yang telah bersentuhan dengan Kristus telah mengalami kegagalan atau akan gagal; mereka semua bermain peran sebagai orang Farisi. Apa alasan kegagalanmu? Karena yang ada dalam benakmu adalah Tuhan yang agung mulia dan layak dikagumi. Namun kenyataannya tidak seperti yang diharapkan manusia. Kristus bukan hanya tidak mulia, tetapi juga kecil; Dia bukan hanya manusia, tetapi manusia biasa; Dia bukan hanya tidak naik ke surga, tetapi juga bahkan tidak leluasa bergerak di bumi. Oleh karena itulah, manusia memperlakukan-Nya sebagai manusia biasa; memperlakukan-Nya sambil lalu ketika berada bersama-Nya, berkata sesukanya kepada-Nya sambil menantikan kedatangan "Kristus yang sejati". Engkau semua menganggap Kristus yang telah datang sebagai manusia biasa dan firman-Nya sebagai perkataan manusia biasa. Karena itu, engkau semua tidak menerima apa pun dari Kristus, sebaliknya menelanjangi keburukanmu di bawah terang.
Dikutip dari "Mereka yang Tidak Sesuai dengan Kristus
Pasti Merupakan Lawan Tuhan"
dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"
Sumber pertentangan dan pemberontakan manusia terhadap Tuhan adalah perusakan dirinya oleh Iblis. Karena dia sudah dirusak oleh Iblis, hati nurani manusia menjadi mati rasa, dia tidak bermoral, pikirannya bobrok, dan dia memiliki pandangan mental terbelakang. Sebelum dia dirusak oleh Iblis, manusia secara alami mengikuti Tuhan dan taat kepada firman Tuhan setelah mendengarkannya. Dia secara alami memiliki akal dan hati nurani yang sehat, juga kemanusiaan yang normal. Setelah dirusak oleh Iblis, akal, hati nurani, dan kemanusiaannya yang asli menjadi tumpul dan dilemahkan oleh Iblis. Jadi, dia telah kehilangan ketaatan dan kasihnya kepada Tuhan. Akal manusia telah menyimpang, wataknya telah menjadi serupa dengan binatang, dan pemberontakannya terhadap Tuhan semakin sering dan memilukan. Namun, manusia masih tidak tahu atau mengakui hal ini, dan hanya menentang dan memberontak tanpa berpikir. Penyingkapan watak manusia adalah ungkapan dari akal, wawasan, dan hati nuraninya, dan karena akal dan wawasannya kurang sehat, dan hati nuraninya telah menjadi sangat tumpul, maka wataknya suka memberontak melawan Tuhan. ...
Sumber penyingkapan watak rusak manusia tidak lain adalah hati nuraninya yang tumpul, sifatnya yang jahat, dan akalnya yang kurang sehat; jika hati nurani dan akal manusia dapat kembali normal, dia akan layak untuk digunakan di hadapan Tuhan. Ini hanya karena hati nurani manusia selalu mati rasa, akal manusia tidak pernah sehat, dan semakin tumpul sehingga manusia semakin suka memberontak terhadap Tuhan, dia bahkan sampai memaku Yesus di kayu salib dan telah menolak Tuhan yang berinkarnasi dari akhir zaman untuk masuk ke dalam rumahnya, dan mengutuk jasmani Tuhan, dan memandang jasmani Tuhan hina dan rendahan. Jika manusia memiliki sedikit saja kemanusiaan, dia tidak akan begitu kejam dalam memperlakukan jasmani Tuhan yang berinkarnasi; jika dia memiliki sedikit saja akal, dia tidak akan begitu jahat dalam memperlakukan jasmani Tuhan yang berinkarnasi; jika dia memiliki sedikit saja hati nurani, dia tidak akan merasa sangat "berterima kasih" kepada Tuhan yang berinkarnasi dengan cara ini. Manusia hidup di zaman saat Tuhan menjadi manusia, tetapi dia tidak mampu berterima kasih kepada Tuhan karena memberinya kesempatan yang begitu baik, dan malah mengutuk kedatangan Tuhan, atau sepenuhnya mengabaikan fakta inkarnasi Tuhan, dan tampaknya menentangnya dan jemu akan hal tersebut. Terlepas dari bagaimana manusia menyikapi kedatangan Tuhan, singkatnya, Tuhan selalu melanjutkan pekerjaan-Nya apa pun yang terjadi—bahkan meskipun manusia belum sedikit pun bersikap ramah saat menyambut-Nya, dan tanpa berpikir mengajukan permintaan kepada-Nya. Watak manusia telah menjadi sangat jahat, akalnya menjadi sangat tumpul, dan hati nuraninya sepenuhnya diinjak-injak oleh si jahat dan sejak dahulu bukan lagi hati nurani manusia yang asli.
Dikutip dari "Memiliki Watak yang Tidak
Berubah Berarti Memusuhi Tuhan"
dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia"

Rekomendasi:  Refleksi Kristen - Cara Menyambut Tuhan - Jalan Ada Di Sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar